Topik : kriminalitas di lingkungan ibukota
Judul : dimana uang menjadi segalanya
Siapa sih yang ndak mau uang? Sudah pasti semua orang
yang masih "waras" membutuhkan yang namanya uang. Banyak di antara
kita yang bekerja siang dan malam demi uang, bahkan anak kecilpun merengek -
rengek minta uang untuk membeli jajanan. Kita tidak memungkiri bahwa kita
membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun bukan berarti kita
lantas menjadikan semua hal menjadi sumber penghasilan uang tanpa melihat apakah
hal itu dilarang Allah atau tidak.
Banyak juga yang melakukan kezaliman kepada alam
(merusak alam), menzalimi hak2 manusia lain, hanya untuk memuaskan keinginannya
menyukseskan suatu proyek, yang ujung2nya juga uang. Ada juga orang yang tega
mempermak sedemikian besar anggaran proyek pembangunan umum, agar banyak
"saldo" yang masuk kantongnya. Ada juga yang tega memanfaatkan
kekuasannya untuk "mengeruk" banyak uang dgn korupsi. Bahkan yang
lebih parah ada orang tega membunuh orang tuanya, atau saudaranya, atau
temannya, gara2 tidak dipenuhi keinginannya. Jadi, hati2lah dalam memikirkan
masalah uang dan harta, karena bisa jadi itu menjadi hal yang kita ambisikan
sampai mengalahkan ketaatan kita pada Allah.
Tanpa disadari atau tidak orang semacam itu bukan lagi
takut dan taat kepada Allah, mereka lambat laun sudah menyembah dan taat kepada
uang. Diantara penyebab tingginya tingkat kejahatan, seperti pencurian,
perampokan, penipuan dan berbagai perbuatan kriminal yang merugikan masyarakat
disebabkan karena tingginya tingkat pengangguran yang juga juga berujung pada
tingginya tingkat kemiskinan. Kemiskinan yang tanpa disertai ketabahan dan
kesabaran apalagi tanpa didasari oleh nilai-nilai keimanan dan moral yang baik,
maka akan memunculkan orang-orang yang memilih jalan pintas dan menghalalkan
segala cara dalam mencapai tujuan.
Diantara penyebab tingginya tingkat kejahatan, seperti
pencurian, perampokan, penipuan dan berbagai perbuatan kriminal yang merugikan
masyarakat disebabkan karena tingginya tingkat pengangguran yang juga juga
berujung pada tingginya tingkat kemiskinan. Kemiskinan yang tanpa disertai
ketabahan dan kesabaran apalagi tanpa didasari oleh nilai-nilai keimanan dan
moral yang baik, maka akan memunculkan orang-orang yang memilih jalan pintas
dan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
Apabila kebutuhan dan uang kita sudah tercukupi, apakah
ini menjamin kita bahagia ? Tidak ...!!! Ada sebagian orang yang bergelimang
harta dan memanfaatkan uang nya untuk menindas yang lemah. Hak dan kedamaian orang
yang membutuhkan uang justru dibeli. Kita semua sudah pernah melihat penindasan
kepada kaum yang lemah, seperti penindasan negara barat di timur tengah.
Sebagai remaja Muslim alangkah indahnya jika kita memahami semua Hidayah yang
Allah berikan kepada kita, bersyukur akan hidayah Nya merupakan benteng kita
ketika kesulitan hidup sedang melanda kita.
Sebagai renungan kehidupan kita, janganlah kita menyalah
gunakan uang sebagai alat untuk memperalat dan menindas kaum yang lemah, begitu
pula janganlah kita mencari uang dengan jalan pintas. Uang bukanlah
satu-satunya jaminan kita untuk hidup bahagia. Jangan sampai uang yang
mengendalikan kita, yang akhirnya kita egois dan menyombongkan diri. Apalagi
sampai memutuskan tali silaturrahmi terhadap saudara-saudara kita. (
Naudzubillah)
Selagi kita cukup, alangkah bijak jika kita membantu
keluarga, saudara, sahabat dan anak yatim ( panti asuhan ) untuk bisa merasakan
sedikit kebahagiaan. Toh di akhirat nanti merekalah yang meringankan /
memudahkan ketika kita di hisab di yaumil qiyamah kelak. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar