Selasa, 07 Mei 2013

SOLUSI TEPAT MENGURANGI KEMACETAN JAKARTA



SOLUSI TEPAT MENGURANGI KEMACETAN JAKARTA

Jakarta adalah kota yang super macet. Sebagai contoh dari Thamrin ke Otista yang jaraknya hanya sekitar 13 km perjalanan dengan kendaraan mobil bisa mencapai 2 jam lebih. Bahkan kalau hujan bisa 3 jam lebih. Kalau anda bekerja di Jakarta dan rumah jauh di pinggiran, anda bisa menghabiskan waktu 3-5 jam lebih di jalan.
Beberapa alternatif mengatasi macet di Jakarta:
1. Waktu Lampu Merah sebaiknya 90-120 menit.
Waktu lampu hijau yang begitu cepat. Sering baru 4-5 mobil yang berjalan lampu sudah kembali merah. Padahal antrian bisa mencapai 1 km atau sekitar 200 mobil. Untuk hal ini mungkin solusinya adalah memperpanjang waktu lampu hijau di tiap tempat jadi 1,5 atau 2 menit. Contoh kemacetan ini adalah di lampu merah pertigaan jalan Otista III dengan Otista Raya.
2. Mendenda Angkutan yang Ngetem
Banyaknya kendaraan angkutan (terutama mikrolet dan metromini) yang berhenti menunggu penumpang. Nah ini perlu kesiagaan polantas untuk mengatur mereka. Contohnya adalah di dekat terminal Kampung Melayu
3. Mengatur Pedagang Kaki Lima agar tidak luber ke jalan
Pedagang kaki lima yang meluber ke jalan. Nah ini perlu ditertibkan
4. Antrian Pembayaran Jalan Tol sebaiknya di Pintu Keluar
Pintu masuk jalan Tol. Antrian kendaraan untuk membayar jalan tol sering membuat macet karena bisa memanjang sampai lebih dari 1 km. Contohnya di pintu masuk Tol Tebet Barat 2 yang membuat macet sampai ke jalan layang ke arah Mampang. Sementara pintu tol Semanggi juga menimbulkan kemacetan yang sama parahnya. Harusnya pada jam macet jalan tol digratiskan saja sehingga tidak ada antrian bayaran yang membuat macet.
Bisa juga pembayaran bukan di pintu masuk. Tapi di pintu keluar tol seperti di Tol Jagorawi. Sehingga antrian pembayaran tidak memacetkan pengguna jalan lainnya karena masih berada di jalan tol.
5. Bangun rel Kereta Api di Jalur Terkanan (Cepat) Jalan Tol
Jika memang bisa, sebaiknya 1 jalur terkanan (jalur cepat) di jalan tol dibangun rel Kereta Api. Karena jalur terkanan biasanya bebas hambatan/steril, maka KA bisa melintas setiap 5 menit.
Bayangkan jika 1 rangkaian 8 gerbong bisa membawa 1000 penumpang, jika 12 jam, maka bisa 144 ribu penumpang yang dibawa untuk 1 jurusan. Misalnya dari Tol Kebon Jeruk hingga Cawang. Bahkan jika lewat tol Jagorawi, bisa menembus hingga Bogor. KA juga bisa menembus jalan tol Cikampek sehingga bisa melintasi Bekasi, Cikarang, dan Purwakarta.
Cuma harus dikaji lebih jauh apa ini mungkin.
6. Adakan Kembali Bis-bis Besar yang Dihapus Saat Pengadaan Busway
Saat Busway diadakan, beberapa trayek bis besar dihapuskan. Contohnya ada 11 Bis jurusan KP Melayu-Blok M yang tidak beroperasi sejak tahun 2009. Padahal jika 1 bis mengangkut 1.000 orang/hari, maka 11 bis tsb bisa mengangkut 11.000 orang/hari. Hanya dengan 11 Bis, bisa mengurangi sekitar 3000 kendaraan pribadi. Jadi harusnya Bis-bis besar yang ada jangan dihapus. Ini agar Busway tidak terlampau penuh sehingga pengemudi mobil pribadi tertarik untuk naik angkutan umum.
7. Adakan Rumah Susun Sewa Murah di Pusat-pusat Perkantoran
Bangun rumah susun ataupun apartemen murah SEWA di dekat pusat-pusat perkantoran seperti di kawasan Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan Kuningan. Dengan keberadaan hunian murah tersebut, karyawan bisa berjalan kaki atau naik bus ke tempat kerja di dekatnya jika jaraknya cuma 300 meter atau kurang. Ini mengatasi macet dan menghemat BBM.
8. Perlebar Titik-titik Macet di Jakarta dan Beri Jalan Layang/Terowongan
Pada titik macet seperti perempatan Pancoran dan Kuningan, harus diperlebar 1 jalur sepanjang 500 meter. Kemudian beri jalan layang minimal 2 jalur sehingga untuk yang lurus terhindar dari kemacetan lampu merah. Tahun 2008 kemacetan menyebabkan kerugian sebesar Rp 28 trilyun. Jadi biaya untuk mengurangi kemacetan lebih kecil dibanding dampaknya. Jalan layang ini tidak boleh terhambat oleh antrian pembayaran di pintu masuk jalan tol seperti di Pintu Tol Tebet II Pancoran yang distop polisi. Sehingga tak ada bedanya dengan jalan biasa. Jalan layang jika perlu diperpanjang sehingga melewati pintu masuk tol tsb.
 9. Tambah Rangkaian Kereta Api
Tambah rangkaian KRL. Contohnya untuk KRL Jakarta-Bogor, bisa ditambah 5 rangkaian. Dengan 8 gerbong, maka sekali jalan bisa menampung 800 penumpang. Sehari total bisa 40 ribu penumpang. Apalagi jika 1 rangkaian bisa ditingkatkan jadi 10 gerbong. Tentu panjang peron juga harus ditambah.
 10. Adakan Transportasi Air
Daya gunakan kanal yang ada (yang dalam dan lebar) sebagai angkutan air (Water Way). Jerman berhasil membuat angkutan umum dengan kanal-kanalnya (Elbe–Havel Canal 56 km dan Mittelland Canal 325 km) dengan panjang total 381 km dan lebar 60 meter yang menghubungkan bukan cuma Jerman, tapi Perancis, Swis, Benelux, dan laut Baltik. Jakarta kalau sekedar 30 km saja harusnya bisa.
Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur harusnya bisa didayagunakan untuk angkutan air. Jembatan-jembatan harus dipertinggi agar perahu bisa lewat.

BEROBAT SECARA HERBAL



BEROBAT SECARA HERBAL

Berobat dengan herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia akhir- akhir ini. Beragam produk dengan label herbal bermunculan di pasaran. Ada obat untuk sakit kepala, flu, batuk, menambah vitalitas, bahkan obat untuk beberapa penyakit degeneratif, semua memberi label aman dikonsumsi dan tanpa efek samping. Benarkah demikian? Mengkonsumsi obat-obatan herbal tampaknya kian populer di tengah pengobatan modern. Dari ragam jenisnya, ada jamu, obat herbal terstandar, serta fitofarmaka yang dikembangkan dengan bantuan pengawasan dari pemerintah. Menjamurnya produksi obat herbal, dan toko- toko penyedia herbal membuktikan bahwa herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan dengan obat-obatan medis, cara kerja herbal memang lebih lambat. Jika hanya dikonsumsi sekali dua kali, belum tentu khasiatnya terasa. Minimal, obat-obatan herbal ini dikonsumsi selama satu minggu agar khasiatnya benar-benar terasa. Meski khasiatnya bekerja lambat seorang Ahli Herbal dari Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, APT, memastikan bahwa obat-obatan herbal cukup efektif menyembuhkan sakit tanpa efek samping yang berbahaya. Namun penarikan beberapa jenis obat herbal mengundang ketakutan banyak orang. Sebagian yang masih ragu dengan khasiat herbal malah mundur dan mengurungkan niat. Kuncinya, cerdas memilih herbal aman. Niat sehat malah jadi sakit, begitu kira-kira kalau Anda salah memilih obat herbal. Daripada terus dihantui rasa takut memanfaatkan herbal, menjadi tindakan lebih bijak bila kita mengetahui ciri-ciri obat herbal yang aman. Pada dasarnya, ada tiga jenis herbal yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau obat tradisional, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka. Ada baiknya Anda bersikap bijak agar merasa nyaman saat mengkonsumsi herbal, untuk itu sebaiknya Anda ikuti beberapa tips di bawah ini. Obat herbal lebih cocok untuk mengobati penyakit degeneratif semacam diabetes, kolesterol, kanker dan lain- lain. Periksa kemasan apakah obat herbal tersebut sudah terdaftar di BPOM. Lihat kemasan kadaluarsanya, dan belilah di apotik atau toko obat yang dapat dipercaya. Baca aturan pakai, dan jangan mengkonsumsinya secara berlebihan.

BERSIKAP ILMIAH




Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula, peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini :
  
1 . Mampu Membedakan Fakta dan Opini 
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi 
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya. 

3 . Mengembangkan Keingintahuan 
Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern. 

4 . Kepedulian terhadap Lingkungan 
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya. 

5 . Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis 
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.  

6 . Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawab terhadap Usulannya 
Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.  

7 . Bekerja Sama 
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.

8 . Jujur terhadap Fakta 
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.  

9 . Tekun 
Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

PENGERTIAN METODE DAN METODOLOGI



Pengerttian Metode dan Metodologi Penelitian
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi Metode menurut para ahli:

# ROTHWELL & KAZANAS
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi


# TITUS
Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.


# MACQUARIE
Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu


# WIRADI
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)


# DRS. AGUS M. HARDJANA
Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai

Pengertian metode. Definisi metode. Pengertian metode menurut para ahli. Metode adalah. Pengertian metodologi. Pengertian metode pembelajaran menurut para ahli. Pengertian teknik.
Arti metode. Definisi metodologi. Pengertian logika menurut para ahli. Pengertian surat menurut para ahli. Pengertian diskusi menurut para ahli. Metode pembelajaran menurut para ahli. Pengertian pendekatan pembelajaran menurut para ahli.
Pengertian penelitian menurut para ahli. Pengertian metode penelitian menurut para ahli. Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli. Definisi logika menurut para ahli. Arti metodologi. Definisi penelitian menurut para ahli. Metode menurut para ahli.
Pengertian metodologi penelitian menurut para ahli. Definisi metode menurut para ahli. Pengertian metoda. Pengertian metodologi menurut para ahli. Definisi teknik. Definisi metode pembelajaran menurut para ahli. Apa itu metode.
Pengertian metode sejarah. Pengertian teknologi menurut para ahli. Pengertian metode pembelajaran. Pengertian metode diskusi menurut para ahli. Pengertian metode ilmiah menurut para ahli. Defenisi metode. Pengertian pendekatan menurut para ahli.
Pengertian metodelogi. Metode penelitian menurut para ahli. Pengertian teknik pembelajaran menurut para ahli. Metode drill menurut para ahli. Apa yang dimaksud dengan metode. Logika menurut para ahli. Definisi metode pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran menurut para ahli. Pengertian teknik menurut para ahli. Definisi teknologi menurut para ahli. Metode mengajar menurut para ahli. Definisi metode penelitian menurut para ahli. Pengertian metode mengajar menurut para ahli. Pengertian pendekatan historis.
Pengertian metode menurut ahli. Metodologi menurut para ahli. Metode definisi. Definisi metodologi penelitian menurut para ahli. Arti dari metode. Pengertian metode drill menurut para ahli. Metode diskusi menurut para ahli.
Metode pembelajaran menurut ahli. Definisi surat menurut para ahli. Arti kata metode. Apa arti metode. Pengertian tehnik. Pengertian surat menurut ahli. Definisi pendekatan pembelajaran menurut para ahli.
Pengertian teknis. Pengertian metode dan metodologi. Pengertian permainan menurut para ahli. Pengertian surat menurut beberapa ahli. Devinisi metode. Definisi pendekatan menurut para ahli. Diskusi menurut para ahli.
Pengertian metode pembelajaran menurut ahli. Pengertian metode historis. Definisi diskusi menurut para ahli. Arti metode menurut para ahli. Perbedaan metode dan metodologi. Pengertian metode belajar menurut para ahli. Teknologi menurut para ahli.
Pengetian metode. Pengertian metode menurut beberapa ahli. Pengertian dari metode. Pengertian metode adalah. Penelitian menurut para ahli. Metode ilmiah menurut para ahli. Pengertian teknologi menurut beberapa ahli.
Pengertian metode kerja. Metodologi penelitian menurut para ahli. Pengertian metodologi sejarah. Definisi teknik menurut para ahli. Teori mengajar menurut para ahli. Istilah metode. Definisi metodologi menurut para ahli.
Cara belajar menurut para ahli. Pengertian metode keilmuan. Penertian metode. Defenisi metodologi. Arti metode pembelajaran. Definisi metoda. Metode.
Prinsip metodologi
Beberapa prinsip metodologi oleh beberapa ahli, di antaranya:
A. Rene Descartes
Dalam karyanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsip metodologi yaitu:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki oleh semua orang.
Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkah atau aturan yang dapat mendukung metode yang dimaksud yaitu:
(a) Jangan pernah menerima baik apa saja sebagai yang benar, jika anda tidak mempunyai pengetahuan yang jelas mengenai kebenarannya. Artinya, dengan cermat hindari kesimpulan-kesimpulan dan pra konsepsi yang terburu-buru dan jangan memasukkan apapun ke dalam pertimbangan anda lebih dari pada yang terpapar dengan begitu jelas sehingga tidak perlu diragukan lagi,
(b) Pecahkanlah setiap kesulitan anda menjadi sebanyak mungkin bagian dan sebanyak yang dapat dilakukan untuk mempermudah penyelesaiannya secara lebih baik.
(c) Arahkan pemikiran anda secara jernih dan tertib, mulai dari objek yang paling sederhana dan paling mudah diketahui, lalu meningkat sedikit demi sedikit, setahap demi setahap ke pengetahuan yang paling kompleks, dan dengan mengandaikan sesuatu urutan bahkan di antara objek yang sebelum itu tidak mempunyai ketertiban baru.
(d) Buatlah penomoran untuk seluruh permasalahan selengkap mungkin, dan adakan tinjauan ulang secara menyeluruh sehingga anda dapat merasa pasti tidak suatu pun yang ketinggalan.
(e)Langkah yang digambarkan Descartes ini menggambarkan suatu sikap skeptis metodis dalam memperoleh kebenaran yang pasti.

3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut
(a) Mematuhi undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.
(b) Bertindak tegas dan mantap, baik pada pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan.
(c) Berusaha lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.

4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acap kali terkecoh oleh indera. Kita memang dapat membayangkan diri kita tidak berubah namun kita tidak dapat membayangkan diri kita tidak bereksistensi, karena terbukti kita dapat menyangsikan kebenaran pendapat lain. Oleh karena itu, kita dapat saja meragukan segala sesuatu, namun kita tidak mungkin meragukan kita sendiri yang sedang dalam keadaan ragu-ragu.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan RES-EXTENSA (jasmani yang meluas). Tubuh (Res-Extensa) diibaratkan dengan mesin yang tentunya karena ciptaan Tuhan, maka tertata lebih baik.Atas ketergantungan antara dua kodrat ialah jiwa bernalar dan kodrat jasmani. Jiwa secara kodrat tidak mungkin mati bersama dengan tubuh. Jiwa manusia itu abadi.
B. Alfred Julesayer
Dalam karyanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkait dengan prinsip metodologi adalah prinsip verifikasi. Terdapat dua jenis verifikasi yaitu:
1. Verifikasi dalam arti yang ketat (strong verifiable) yaitu sejauh mana kebenaran suatu proposisi (duga-dugaan) itu mendukung pengalaman secara meyakinkan
2. Verifikasi dalam arti yang lunak, yaitu jika telah membuka kemungkinan untuk menerima pernyataan dalam bidang sejarah (masa lampau) dan ramalan masa depan sebagai pernyataan yang mengandung makna
3. Ayer menampik kekuatiran metafisika dalam dunia ilmiah, karena pernyataan-pernyataan metafisika (termasuk etika theologi) merupakan pernyataan yang MEANING LESS (tidak bermakna) lantaran tidak dapat dilakukan verifikasi apapun[
C. Karl Raimund Popper
K.R. Popper seorang filsuf kontemporer yang melihat kelemahan dalam prinsip verifikasi berupa sifat pembenaran (justification) terhadap teori yang telah ada. K.R. Popper mengajukan prinsip verifikasi sebagai berikut:
1. Popper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotetis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir. Setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain yang lebih tepat.
2. Cara kerja metode induksi yang secara sistematis dimulai dari pengamatan (observasi) secara teliti gejala (simpton) yang sedang diselidiki. Pengamatan yang berulang -ulang itu akan memperlihatkan adanya ciri-ciri umum yang dirumuskan menjadi hipotesa. Selanjutnya hipotesa itu dikukuhkan dengan cara menemukan bukti-bukti empiris yang dapat mendukungnya. Hipotesa yang berhasil dibenarkan (justifikasi) akan berubah menjadi hukum. K.R. Popper menolak cara kerja di atas, terutama pada asas verifiabilitas, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti verifikasi pengamatan empiris.
3. K.R Popper menawarkan pemecahan baru dengan mengajukan prinsip FALSIFA BILITAS, yaitu bahwa sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya. Maksudnya sebuah hipotesa, hukum, ataukah teori kebenarannya bersifat sementara, sejauh belum ada ditemukan kesalahan-kesalahan yang ada di dalamnya. Misalnya, jika ada pernyataan bahwa semua angsa berbulu putih melalui prinsip falsifiabilitas itu cukup ditemukan seekor angsa yang bukan berbulu putih (entah hitam, kuning, hijau, dan lain-lain), maka runtuhlah pernyataan tersebut. Namun apabila suatu hipotesa dapat bertahan melawan segala usaha penyangkalan, maka hipotesa tersebut semakin diperkokoh (CORROBORATION).