BEROBAT
SECARA HERBAL
Berobat dengan herbal
telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia akhir- akhir ini. Beragam produk
dengan label herbal bermunculan di pasaran. Ada obat untuk sakit kepala, flu,
batuk, menambah vitalitas, bahkan obat untuk beberapa penyakit degeneratif,
semua memberi label aman dikonsumsi dan tanpa efek samping. Benarkah demikian?
Mengkonsumsi obat-obatan herbal tampaknya kian populer di tengah pengobatan
modern. Dari ragam jenisnya, ada jamu, obat herbal terstandar, serta
fitofarmaka yang dikembangkan dengan bantuan pengawasan dari pemerintah.
Menjamurnya produksi obat herbal, dan toko- toko penyedia herbal membuktikan
bahwa herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan
dengan obat-obatan medis, cara kerja herbal memang lebih lambat. Jika hanya
dikonsumsi sekali dua kali, belum tentu khasiatnya terasa. Minimal, obat-obatan
herbal ini dikonsumsi selama satu minggu agar khasiatnya benar-benar terasa.
Meski khasiatnya bekerja lambat seorang Ahli Herbal dari Pusat Studi Obat Bahan
Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo,
APT, memastikan bahwa obat-obatan herbal cukup efektif menyembuhkan sakit tanpa
efek samping yang berbahaya. Namun penarikan beberapa jenis obat herbal
mengundang ketakutan banyak orang. Sebagian yang masih ragu dengan khasiat
herbal malah mundur dan mengurungkan niat. Kuncinya, cerdas memilih herbal
aman. Niat sehat malah jadi sakit, begitu kira-kira kalau Anda salah memilih
obat herbal. Daripada terus dihantui rasa takut memanfaatkan herbal, menjadi
tindakan lebih bijak bila kita mengetahui ciri-ciri obat herbal yang aman. Pada
dasarnya, ada tiga jenis herbal yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau obat tradisional, obat herbal
berstandar, dan fitofarmaka. Ada baiknya Anda bersikap bijak agar merasa nyaman
saat mengkonsumsi herbal, untuk itu sebaiknya Anda ikuti beberapa tips di bawah
ini. Obat herbal lebih cocok untuk mengobati penyakit degeneratif semacam
diabetes, kolesterol, kanker dan lain- lain. Periksa kemasan apakah obat herbal
tersebut sudah terdaftar di BPOM. Lihat kemasan kadaluarsanya, dan belilah di
apotik atau toko obat yang dapat dipercaya. Baca aturan pakai, dan jangan
mengkonsumsinya secara berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar