Selasa, 07 Mei 2013

BEROBAT SECARA HERBAL



BEROBAT SECARA HERBAL

Berobat dengan herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia akhir- akhir ini. Beragam produk dengan label herbal bermunculan di pasaran. Ada obat untuk sakit kepala, flu, batuk, menambah vitalitas, bahkan obat untuk beberapa penyakit degeneratif, semua memberi label aman dikonsumsi dan tanpa efek samping. Benarkah demikian? Mengkonsumsi obat-obatan herbal tampaknya kian populer di tengah pengobatan modern. Dari ragam jenisnya, ada jamu, obat herbal terstandar, serta fitofarmaka yang dikembangkan dengan bantuan pengawasan dari pemerintah. Menjamurnya produksi obat herbal, dan toko- toko penyedia herbal membuktikan bahwa herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan dengan obat-obatan medis, cara kerja herbal memang lebih lambat. Jika hanya dikonsumsi sekali dua kali, belum tentu khasiatnya terasa. Minimal, obat-obatan herbal ini dikonsumsi selama satu minggu agar khasiatnya benar-benar terasa. Meski khasiatnya bekerja lambat seorang Ahli Herbal dari Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, APT, memastikan bahwa obat-obatan herbal cukup efektif menyembuhkan sakit tanpa efek samping yang berbahaya. Namun penarikan beberapa jenis obat herbal mengundang ketakutan banyak orang. Sebagian yang masih ragu dengan khasiat herbal malah mundur dan mengurungkan niat. Kuncinya, cerdas memilih herbal aman. Niat sehat malah jadi sakit, begitu kira-kira kalau Anda salah memilih obat herbal. Daripada terus dihantui rasa takut memanfaatkan herbal, menjadi tindakan lebih bijak bila kita mengetahui ciri-ciri obat herbal yang aman. Pada dasarnya, ada tiga jenis herbal yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau obat tradisional, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka. Ada baiknya Anda bersikap bijak agar merasa nyaman saat mengkonsumsi herbal, untuk itu sebaiknya Anda ikuti beberapa tips di bawah ini. Obat herbal lebih cocok untuk mengobati penyakit degeneratif semacam diabetes, kolesterol, kanker dan lain- lain. Periksa kemasan apakah obat herbal tersebut sudah terdaftar di BPOM. Lihat kemasan kadaluarsanya, dan belilah di apotik atau toko obat yang dapat dipercaya. Baca aturan pakai, dan jangan mengkonsumsinya secara berlebihan.

0 komentar:

Posting Komentar