Rabu, 17 Oktober 2012

SIM(sistem informasi manajemen)


4. SISTEM PERENCANAAN SUMBER DAYAPERUSAHAAN
(enterprise resource planning)
A. sejarah ERP:
Sistem ERP diciptakan oleh Gartner Group adalah paket perangkat lunakmodul berganda yang berkembang terutama sistem perencanaan sumber daya manufaktur tradisional(manufacturing resource planninr MRP II). Tujuan ERP adalah mengintegrasikan proses kunci dari organisasi seperti pemasukan pesanan, manu-fakturing, usaha pengadaan, utang dagan& daftar gaji, dan sumber daya manusia.Sistem komputer tunggal dapat melayani kebutuhan unik dari tiap area fungsional.Mendesain suatu sistem yang melayani setiap orang adalah memikul suatu bagianbesar. Di bawah model tradisional setiap area fungsional atau departemen memilikisistem komputernya sendiri yang dioptimasi pada cara di mana ia melakukan bisnissehari-harinya. ERP menggabungkan semua ini ke dalar suatu sistem tunggal, yangterintegrasi yang mengakses Pada suatu database tunggal untuk me-mudahkanpembagian dari informasi dan untuk memperbaiki komunikasi di seluruh organisas

Aplikasi Utama ERP:
Fungsionalitas ERP terdiri atas dua kelompok aplikasi umum: aplikasi inti dan aplikasi analisis bisnis.
1. Aplikasi inti
Aplikasi inti adalah aplikasi yang secara operasi mendukung aktivitas sehari-hari dari bisnis. Aplikasi inti khusus akan meliputi tetapi tidak terbatas padapenjualan dan distribusi, perencanaan bisnis, perencanaan produksi, control shop floor,dan logistik.

Fungsi penjualan dan distribusi menangani pemasukan pesanan dan pen- jadwalan pengiriman. lni termasuk memeriksa ketersediaan produk untuk me-mastikan pengiriman tepat waktu dan memverifikasi batas kredit pelanggan.Tidak seperti contoh sebelumnya, pesanan pelanggan dimasukkan ke dalamERP hanya sekali. Karena semua pengguna mengakses suatu database umum,status dari suatu pesanan dapat ditentukan pada setiap titik. Kenyataannya,pelanggan mungkin dapat membuka Internet dan memeriksa status dari pesanansecara langsung. Integrasi semacam itu mengurangi aktivitas manual,menghemat waktu, dan mengurangi kesalahan manusia.Perencanaan bisnis terdiri atas meramal permintaan, perencanaan produksiproduk, dan pengiriman infqrmasi terinci yang menggambarkan urutan dan tahapdari proses produksi sebenarnya. Perencanaan kapasitas dan perencanaan pro-duksi dapat sang at rumit, karena itu beberapa ERP memberikan alat simulasiuntuk membantu manajer memutuskan bagaimana cara menghindarkan keku-rangan dalam bahan baku, tenaga buruh, atau fasilitas pabrik. Begitu jadwalproduksi induk lengkap, data memasuki modul MRP (
Materials RequirementsPlanning -perencanaan kebutuhan bahan baku), yang memberikan tiga informasikunci :
1.Suatu laporan pengecualian.Laporan pengecualian mengidentifikasi situasi potensial seperti pengirimanterlambat yang akan mengakibatkan penjadwalan kembali produksi.
2.sebuah daftar kebutuhan bahan baku.Daftar kebutuhan bahan baku menunjukkan rincian dari pengiriman penjualdan harapan penerimaan dari produk dan komponen yang dibutuhkan untukpesanan tersebut.
3.permintaan persediaan.Permintaan persediaan digunakan untuk menimbulkan pesanan pembelianbahan baku kepada penjual untuk item yang tidak ada dalam persediaan


2.  Aplikasi analisis bisnis:
Suatu ERP adalah lebih dari sekadar suatu sistem pemrosesan transaksiterinci. Ini merupakan suatu alat pendukung keputusan yang menyediakanmanajemen dengan informasi waktu sebenarnya dan memungkinkan keputusantepat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan meneapai ke-unggulan bersaing. On-line analytical processing (OLAP) meliputi pendukung keputusan, pe-modelan, penarikan informasi, pelaporan analisis ad hoc, dan analisisbagaimana jika (what if analysis).
Beberapa ERP mendukung keputusan inidengan modul spesifik industrinya sendiri yang dapat ditambahkan pada sisteminti.Namun aplikasi analisis bisnis yang diperoleh atau berasal dari, terpusatpada kesuksesan fungsinya, merupakan suatu gudang data. Sebuah gudangdata (data warehouse) adalah sebuah database yang dibentuk untuk penearian,per-olehan kembali seeara eepat, pertanyaan khusus, dan kemudahanpenggunaan. Data tersebut biasanya dikutip seeara periodik dari sebuahdatabase operasional atau dari suatu layanan informasi publik. Sebuah sistemERP dapat ada tanpa memiliki suatu gudang data; demikian pula, organisasiyang tidak mengimplementasikan suatu ERP mungkin menggunakan gudangdata. Trendnya, bagaimanapun, bahwa organisasi yang serius dengankeunggulan akan bersaing menggunakan keduanya. Arsitektur data yangdirekomendaslkan untuk suatu implementasi ERP meliputi database operasionaldan gudang data terpisah.

B. KONFIGURASI SISTEM ERP
Konfigurasi Server
Kebanyakan sistem ERP berdasarkan pada model klien-server. Secarasingkat, model klien-server adalah suatu bentuk dari topologi jaringan di mana kom-puter atau terminal seorang pengguna (klien) mengakses program ERP dan datame-lalui suatu komputer host yang dinamakan server. Sementara server mungkinter-pusat, klien biasanya berlokasi pada berbagai lokasi di seluruh perusahaan. Duaarsitektur dasar terdiri atas model dua-tingkat  dan model tiga-tingkat;
Model Dua - Tingkat
(Two-Tier Model)
Dalam suatu model dua-tingkat, server menangani baik aplikasi dankewajiban database. Komputer klien bertanggung jawab untuk menyajikan datakepada pengguna dan menyampaikan masukan(input) pengguna kembalikepada server. Beberapa penjual ERP menggunakan pendekatan ini untukaplikasi jaringan area lokal (Local Area Network - LAN) di mana permintaan padaserver dibatasi pada suatu populasi pengguna yang relatif kecil.


me-lalui suatu komputer host yang dinamakan server. Sementara server mungkinter-pusat, klien biasanya berlokasi pada berbagai lokasi di seluruh perusahaan. Duaarsitektur dasar terdiri atas model dua-tingkat dan model tiga-tingkat seperti di- jelaskan di bawah ini.
1. Model Dua – Tingkat (Two-Tier Model)
Dalam suatu model dua-tingkat, server menangani baik aplikasi dankewajiban database. Komputer klien bertanggung jawab untuk menyajikan datakepada pengguna dan menyampaikan masukan
(input)
pengguna kembalikepada server. Beberapa penjual ERP menggunakan pendekatan ini untukaplikasi jaringan area lokal (Local Area Network - LAN) di mana permintaan padaserver dibatasi pada suatu populasi pengguna yang relatif kecil.

2. Model Tiga – Tingkat (Three-Tier Model)
Fungsi database dan aplikasi dipisahkan dalam model tiga-tingkat. Arsitektur ini khususnya dari sistem ERP besar yang menggunakan jaringan area luas (wide area networks--WANg) untuk konektivitas di antara pengguna. Memenuhiper-mintaan klien memerlukan dua atau lebih sambungan jaringan. Padaawalnya, klien membentuk komunikasi aengan server aplikasi. Server aplikasi tersebut ke-mudian memulai suatu hubungan kedua kepada database server.

C. PERGUDANGAN DATA
Fungsionalitas pergudangan data adalah suatu database relasional Atau multi-dimensional
yang mungkin menghabiskan ratusan gigabyte atau bahkanterabyte dari penyimpanan disk. Ketika gudang data diorganisasikanuntukdepartemen atau fungsi tunggal, hal ini sering disebut suatu data mart. Daripadamemiliki ratusan gigabyte data untuk seluruh perusahaan, suatu data mart mungkinhanya memiliki puluhan gigabyte data. Selain ukuran, kita tidak membuatpembedaan antara suatu data mart dan suatu gudang data.Proses dari pergudangan data meliputi mengutip, mengubah, dan menstan-dardisasi suatu data operasional organisasi dari ERP dan sistem warisan, dan me-muatnya ke dalam satu file pusat-gudang data. Begitu dimuat ke dalam gudang, datadapat diakses melalui  query database (database queries)
dan kecerdasan buatan(artificial intelligence) untuk meniru fenomena dunia dari data yang dikum-pulkan darigudang tersebut.
Kebanyakan organisasi mengimplementasikan suatu gudang data sebagaibagian dari suatu inisiatif strategis IT yang melibatkan suatu sistem ERP. Prosespergudangan data memiliki lahar renting berikut :
• Membuat model data untuk gudang data.
• Mengutip data dari database operasional.
• Membersihkan data yang dikutip.
•Mengubah data ke dalam model gudang.




3. SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Pengertian Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.

Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.
1. Subsistem pemrosesan data
Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok
2. Subsistem audit internal
Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
3. Subsistem intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik.

Sumber: (http://kadandia.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi-keuangan.html)

2. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
SISDM Adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang SDM, aktivitas SDM dan karakteristik unit organisasinya (Simamora, 2006). Sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan SDM. Konsep untuk memfasilitasi pengambilan keputusan, disebut sistem penunjang keputusan (decision support sistem).
Tujuan SISDM
Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja di mana kegiatan SDM dikumpulkan.
Membantu proses perencanaan strategis SDM dengan tetap berpegang pada visi dan misi organisasi.
Manfaat SISDM
¨  Memeriksa kapabilitas karyawan saat ini guna mengisi kekosongan yang diproyeksikan dalam organisasi.
¨  Menggambarkan pekerjaan spesifik dalam organisasi. (putaran, kinerja, ketidakhadiran, dan masalah lain)
¨  Mempelajari komposisi kepegawaian (usia, suku, jenis kelamin).
¨  Mengantisipasi berbagai kebutuhan rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan agar penempatan karyawan sesuai kompetensinya.
¨  Perencanaan SDM & penilaian kebutuhan pelatihan.
¨  Laporan kompensasi.
¨  Riset SDM.

Teknologi dan MSDM
ž  MSDM seharusnya mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Keadaan yang banyak terjadi: komputer hanya untuk pencatatan, penyusunan daftar gaji, laporan periodik,dll. Idealnya, dikembangkan teknologi yang terintegrasi berbasis database, yang meliputi arsip karyawan, referensi, prediksi, dan pengendalian SDM lainnya.
Komponen  Dasar  SISDM
  Fungsi masukan. Mencakup prosedur untuk pengumpulan data dan siapa yang mengumpulkan data, kapan dan bagaimana data diproses. Fungsi pemeliharaan data. Fungsi ini dapat memperbarui dan menambahkan data baru ke dalam database. Fungsi keluaran. Fungsi keluaran dapat mempermudah penyajian data sehingga mudah dimengerti dan dapat melakukan pemutakhiran data. Terdiri atas masukan, transformasi, keluaran, pengendalian dan unsur umpan balik.
Pertimbangan Keperilakuan dalam Desain SISDM
¨  Teknologi harus memberi manfaat, khususnya pada SDM dan dampak perilaku dari sistem informasi tersebut.
¨  Kebutuhan karyawan akan keamanan, ekspresi diri, penghargaan diri, penerimaan sosial dan aktualisasi diri harus menjadi pertimbangan manajemen.
¨  SISDM sangat rasional dan logis dalam menyikapi ketajaman permasalahan dan solusinya, sehingga diperlukan peran, kreativitas dan pertimbangan manusia agar tidak menjadi gejolak di organisasi.
1. SISTEM INFORMASI PRODUKSI
pengertian sistem informasi produksi
sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendaliaan proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Karakteristik sistem produksi :
Mempunyai komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain membentuk 1 kesatuan yang utuh,
Mempunyai tujuan mendasari keberadaannya,
Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nila tambah input menjadi output secara efektif dan efisien,
Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya.
Tujuan dari sistem informasi produksi:
Digunakan dalam merencanakan, memonitoring dan mengontrol proses produksi yang terjadi sehinggalebih efisien.
Menghasilkan efisiensi proses produksi, control kualitas yang ketat serta menghasilkan produk yang lebih bagus,
Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan control material yang baik.
Elemen sistem informasi produksi
Elemen sruktural
Terdiri dari : bahan baku, mesin, peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah,dll.
Elemen fungsional
Terdiri dari : supervise, perencanaan, pengendaliaan , koordinasi, kepemimpinan, yang semuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi
Sistem produksi berada dalam lingkungan sehingga aspek-aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial, dan ekonomi , serta kebijakan pemerintah yang sangat mempengaruhi keberadaan sistem informasi produksi.
Sumber : (http://www.scribd.com/doc/58359835/SISTEM-INFORMASI-PRODUKSI)

0 komentar:

Posting Komentar