4. SISTEM PERENCANAAN
SUMBER DAYAPERUSAHAAN
(enterprise resource
planning)
A. sejarah ERP:
Sistem ERP diciptakan
oleh Gartner Group adalah paket perangkat lunakmodul berganda yang berkembang
terutama sistem perencanaan sumber daya manufaktur tradisional(manufacturing
resource planninr MRP II). Tujuan ERP adalah mengintegrasikan proses kunci
dari organisasi seperti pemasukan pesanan, manu-fakturing, usaha pengadaan,
utang dagan& daftar gaji, dan sumber daya manusia.Sistem komputer tunggal
dapat melayani kebutuhan unik dari tiap area fungsional.Mendesain suatu sistem
yang melayani setiap orang adalah memikul suatu bagianbesar. Di bawah model
tradisional setiap area fungsional atau departemen memilikisistem komputernya
sendiri yang dioptimasi pada cara di mana ia melakukan bisnissehari-harinya.
ERP menggabungkan semua ini ke dalar suatu sistem tunggal, yangterintegrasi
yang mengakses Pada suatu database tunggal untuk me-mudahkanpembagian dari
informasi dan untuk memperbaiki komunikasi di seluruh organisas
Aplikasi Utama ERP:
Fungsionalitas ERP
terdiri atas dua kelompok aplikasi umum: aplikasi inti dan aplikasi
analisis bisnis.
1. Aplikasi inti
Aplikasi inti adalah
aplikasi yang secara operasi mendukung aktivitas sehari-hari dari bisnis.
Aplikasi inti khusus akan meliputi tetapi tidak terbatas padapenjualan dan
distribusi, perencanaan bisnis, perencanaan produksi, control shop floor,dan
logistik.
Fungsi penjualan dan
distribusi menangani pemasukan pesanan dan pen- jadwalan pengiriman. lni
termasuk memeriksa ketersediaan produk untuk me-mastikan pengiriman tepat waktu
dan memverifikasi batas kredit pelanggan.Tidak seperti contoh sebelumnya,
pesanan pelanggan dimasukkan ke dalamERP hanya sekali. Karena semua pengguna
mengakses suatu database umum,status dari suatu pesanan dapat ditentukan pada
setiap titik. Kenyataannya,pelanggan mungkin dapat membuka Internet dan
memeriksa status dari pesanansecara langsung. Integrasi semacam itu mengurangi
aktivitas manual,menghemat waktu, dan mengurangi kesalahan manusia.Perencanaan
bisnis terdiri atas meramal permintaan, perencanaan produksiproduk, dan
pengiriman infqrmasi terinci yang menggambarkan urutan dan tahapdari proses
produksi sebenarnya. Perencanaan kapasitas dan perencanaan pro-duksi dapat sang
at rumit, karena itu beberapa ERP memberikan alat simulasiuntuk membantu
manajer memutuskan bagaimana cara menghindarkan keku-rangan dalam bahan baku,
tenaga buruh, atau fasilitas pabrik. Begitu jadwalproduksi induk lengkap, data
memasuki modul MRP (
Materials RequirementsPlanning -perencanaan
kebutuhan bahan baku), yang memberikan tiga informasikunci :
1.Suatu laporan
pengecualian.Laporan pengecualian mengidentifikasi situasi potensial seperti
pengirimanterlambat yang akan mengakibatkan penjadwalan kembali produksi.
2.sebuah daftar
kebutuhan bahan baku.Daftar kebutuhan bahan baku menunjukkan rincian dari
pengiriman penjualdan harapan penerimaan dari produk dan komponen yang
dibutuhkan untukpesanan tersebut.
3.permintaan
persediaan.Permintaan persediaan digunakan untuk menimbulkan pesanan pembelianbahan
baku kepada penjual untuk item yang tidak ada dalam persediaan
2. Aplikasi
analisis bisnis:
Suatu ERP adalah lebih
dari sekadar suatu sistem pemrosesan transaksiterinci. Ini merupakan suatu alat
pendukung keputusan yang menyediakanmanajemen dengan informasi waktu sebenarnya
dan memungkinkan keputusantepat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja dan meneapai ke-unggulan bersaing. On-line analytical processing (OLAP)
meliputi pendukung keputusan, pe-modelan, penarikan informasi, pelaporan analisis
ad hoc, dan analisisbagaimana jika (what if analysis).
Beberapa ERP mendukung
keputusan inidengan modul spesifik industrinya sendiri yang dapat ditambahkan
pada sisteminti.Namun aplikasi analisis bisnis yang diperoleh atau berasal
dari, terpusatpada kesuksesan fungsinya, merupakan suatu gudang data. Sebuah
gudangdata (data warehouse) adalah sebuah database yang dibentuk untuk
penearian,per-olehan kembali seeara eepat, pertanyaan khusus, dan kemudahanpenggunaan.
Data tersebut biasanya dikutip seeara periodik dari sebuahdatabase operasional
atau dari suatu layanan informasi publik. Sebuah sistemERP dapat ada tanpa
memiliki suatu gudang data; demikian pula, organisasiyang tidak mengimplementasikan
suatu ERP mungkin menggunakan gudangdata. Trendnya, bagaimanapun, bahwa organisasi
yang serius dengankeunggulan akan bersaing menggunakan keduanya. Arsitektur data
yangdirekomendaslkan untuk suatu implementasi ERP meliputi database operasionaldan
gudang data terpisah.
B. KONFIGURASI SISTEM
ERP
Konfigurasi Server
Kebanyakan sistem ERP
berdasarkan pada model klien-server. Secarasingkat, model klien-server adalah
suatu bentuk dari topologi jaringan di mana kom-puter atau terminal seorang
pengguna (klien) mengakses program ERP dan datame-lalui suatu komputer host
yang dinamakan server. Sementara server mungkinter-pusat, klien biasanya
berlokasi pada berbagai lokasi di seluruh perusahaan. Duaarsitektur dasar terdiri
atas model dua-tingkat dan model tiga-tingkat;
Model Dua - Tingkat
(Two-Tier Model)
Dalam suatu model dua-tingkat,
server menangani baik aplikasi dankewajiban database. Komputer klien
bertanggung jawab untuk menyajikan datakepada pengguna dan menyampaikan masukan(input)
pengguna kembalikepada server. Beberapa penjual ERP menggunakan pendekatan ini
untukaplikasi jaringan area lokal (Local Area Network - LAN) di mana permintaan
padaserver dibatasi pada suatu populasi pengguna yang relatif kecil.
me-lalui suatu komputer
host yang dinamakan server. Sementara server mungkinter-pusat, klien biasanya
berlokasi pada berbagai lokasi di seluruh perusahaan. Duaarsitektur dasar terdiri
atas model dua-tingkat dan model tiga-tingkat seperti di- jelaskan di
bawah ini.
1. Model Dua – Tingkat (Two-Tier
Model)
Dalam suatu model dua-tingkat,
server menangani baik aplikasi dankewajiban database. Komputer klien
bertanggung jawab untuk menyajikan datakepada pengguna dan menyampaikan masukan
(input)
pengguna kembalikepada
server. Beberapa penjual ERP menggunakan pendekatan ini untukaplikasi jaringan
area lokal (Local Area Network - LAN) di mana permintaan padaserver dibatasi
pada suatu populasi pengguna yang relatif kecil.
2. Model Tiga – Tingkat
(Three-Tier Model)
Fungsi database dan
aplikasi dipisahkan dalam model tiga-tingkat. Arsitektur ini khususnya
dari sistem ERP besar yang menggunakan jaringan area luas (wide area
networks--WANg) untuk konektivitas di antara pengguna. Memenuhiper-mintaan klien
memerlukan dua atau lebih sambungan jaringan. Padaawalnya, klien membentuk
komunikasi aengan server aplikasi. Server aplikasi tersebut ke-mudian memulai
suatu hubungan kedua kepada database server.
C. PERGUDANGAN DATA
Fungsionalitas pergudangan
data adalah suatu database relasional Atau multi-dimensional
yang mungkin menghabiskan
ratusan gigabyte atau bahkanterabyte dari penyimpanan disk. Ketika gudang data diorganisasikanuntukdepartemen
atau fungsi tunggal, hal ini sering disebut suatu data mart. Daripadamemiliki
ratusan gigabyte data untuk seluruh perusahaan, suatu data mart mungkinhanya
memiliki puluhan gigabyte data. Selain ukuran, kita tidak membuatpembedaan
antara suatu data mart dan suatu gudang data.Proses dari pergudangan data
meliputi mengutip, mengubah, dan menstan-dardisasi suatu data operasional
organisasi dari ERP dan sistem warisan, dan me-muatnya ke dalam satu file
pusat-gudang data. Begitu dimuat ke dalam gudang, datadapat diakses melalui query database (database queries)
dan kecerdasan
buatan(artificial intelligence) untuk meniru fenomena dunia dari data yang
dikum-pulkan darigudang tersebut.
Kebanyakan organisasi
mengimplementasikan suatu gudang data sebagaibagian dari suatu inisiatif
strategis IT yang melibatkan suatu sistem ERP. Prosespergudangan data memiliki
lahar renting berikut :
• Membuat model data
untuk gudang data.
• Mengutip data dari
database operasional.
• Membersihkan data
yang dikutip.
•Mengubah data ke dalam
model gudang.
3. SISTEM INFORMASI
KEUANGAN
Pengertian Sistem
Informasi Keuangan
Sistem Informasi
Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi
mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.
Sistem informasi
keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan
memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data processing didukung
oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan informasi internal.
Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditors yang
bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan perusahaan.
Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana subsistem
lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang
mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Tujuan Sistem Informasi
Keuangan
Sistem Informasi
Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
1. Meningkatkan
kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung
jawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke jenjang di atasnya.
2. Mendukung efisiensi,
efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
3. Sebagai upaya
mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
Subsistem Model Sistem
Informasi Keuangan
Ada tiga subsistem
input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem audit internal dan subsistem
intelegeni keuangan.
1. Subsistem pemrosesan
data
Subsistem pemrosesan
data mengumpulkan data internal dan lingkungan. Kita mengetahui bagaimana
terminal pengumpulan data dibidang manufaktur mengumpulkan data internal. Data
lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan kedalam database dengan
menggunakan terminal dalam jaringan yang ditempatkan diseluruh perusahaan.
Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari
transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem
entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem
pembelian, penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok
2. Subsistem audit
internal
Audit Internal
merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk
menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas
setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang
semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk
melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
3. Subsistem
intelegensi keuangan
Subsistem Intelijen
Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen
pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi
ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan
analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan.
Berperan untuk digunakan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan
dan investasi terbaik Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh
perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem
intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan
mencari investasi dana surplus yang terbaik.
Sumber: (http://kadandia.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi-keuangan.html)
2. Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia
SISDM Adalah prosedur
sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik dan
menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang SDM, aktivitas
SDM dan karakteristik unit organisasinya (Simamora, 2006). Sistem integrasi
yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan SDM. Konsep untuk memfasilitasi pengambilan keputusan, disebut sistem
penunjang keputusan (decision support sistem).
Tujuan SISDM
Meningkatkan efisiensi
data tenaga kerja di mana kegiatan SDM dikumpulkan.
Membantu proses
perencanaan strategis SDM dengan tetap berpegang pada visi dan misi organisasi.
Manfaat SISDM
¨ Memeriksa
kapabilitas karyawan saat ini guna mengisi kekosongan yang diproyeksikan dalam
organisasi.
¨ Menggambarkan
pekerjaan spesifik dalam organisasi. (putaran, kinerja, ketidakhadiran, dan
masalah lain)
¨ Mempelajari
komposisi kepegawaian (usia, suku, jenis kelamin).
¨ Mengantisipasi
berbagai kebutuhan rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan agar
penempatan karyawan sesuai kompetensinya.
¨ Perencanaan SDM
& penilaian kebutuhan pelatihan.
¨ Laporan
kompensasi.
¨ Riset SDM.
Teknologi dan MSDM
MSDM
seharusnya mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Keadaan yang banyak
terjadi: komputer hanya untuk pencatatan, penyusunan daftar gaji, laporan
periodik,dll. Idealnya, dikembangkan teknologi yang terintegrasi berbasis database,
yang meliputi arsip karyawan, referensi, prediksi, dan pengendalian SDM
lainnya.
Komponen Dasar
SISDM
Fungsi
masukan. Mencakup prosedur untuk pengumpulan data dan siapa yang mengumpulkan
data, kapan dan bagaimana data diproses. Fungsi pemeliharaan data. Fungsi ini
dapat memperbarui dan menambahkan data baru ke dalam database. Fungsi keluaran.
Fungsi keluaran dapat mempermudah penyajian data sehingga mudah dimengerti dan
dapat melakukan pemutakhiran data. Terdiri atas masukan, transformasi,
keluaran, pengendalian dan unsur umpan balik.
Pertimbangan
Keperilakuan dalam Desain SISDM
¨ Teknologi harus
memberi manfaat, khususnya pada SDM dan dampak perilaku dari sistem informasi
tersebut.
¨ Kebutuhan
karyawan akan keamanan, ekspresi diri, penghargaan diri, penerimaan sosial dan
aktualisasi diri harus menjadi pertimbangan manajemen.
¨ SISDM sangat
rasional dan logis dalam menyikapi ketajaman permasalahan dan solusinya,
sehingga diperlukan peran, kreativitas dan pertimbangan manusia agar tidak
menjadi gejolak di organisasi.
1. SISTEM INFORMASI
PRODUKSI
pengertian sistem
informasi produksi
sistem yang digunakan
untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait
dengan perencanaan dan pengendaliaan proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Karakteristik sistem
produksi :
Mempunyai komponen atau
elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain membentuk 1 kesatuan yang
utuh,
Mempunyai tujuan
mendasari keberadaannya,
Mempunyai aktivitas
berupa proses transformasi nila tambah input menjadi output secara efektif dan
efisien,
Mempunyai mekanisme
yang mengendalikan pengoperasiannya.
Tujuan dari sistem
informasi produksi:
Digunakan dalam
merencanakan, memonitoring dan mengontrol proses produksi yang terjadi
sehinggalebih efisien.
Menghasilkan efisiensi
proses produksi, control kualitas yang ketat serta menghasilkan produk yang
lebih bagus,
Mengurangi biaya dari
penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan control material yang
baik.
Elemen sistem informasi
produksi
Elemen sruktural
Terdiri dari : bahan
baku, mesin, peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah,dll.
Elemen fungsional
Terdiri dari : supervise,
perencanaan, pengendaliaan , koordinasi, kepemimpinan, yang semuanya berkaitan
dengan manajemen dan organisasi
Sistem produksi berada
dalam lingkungan sehingga aspek-aspek lingkungan seperti perkembangan
teknologi, sosial, dan ekonomi , serta kebijakan pemerintah yang sangat
mempengaruhi keberadaan sistem informasi produksi.
Sumber : (http://www.scribd.com/doc/58359835/SISTEM-INFORMASI-PRODUKSI)
0 komentar:
Posting Komentar